Thursday, February 26, 2015

Jika Suamimu seorang Engineer

Dapat bacaan bergizi dari Abi td sore, isinya dalam dan berhasil membuat air mata sy keluar dari bola mata. Hehee... tapi betul ko, buat sy pas banget. Yuk, silahkan dibaca.

Terbayangkah engkau bertemu seorang engineer dan dialah aku pilihan hatimu. Maka, mungkin dan sangat mungkin engkau akan menyaksikan aku terlalu rasional dalam setiap persoalan. Sering dan mungkin akan sangat sering kau menjumpai aku memilih dan memutuskan sesuatu berdasar efisien apa tidak, bukan pada nyaman apa tidak nyaman. Karena aku berkeyakinan kenyamanan adalah sesuatu yang bisa diupayakan belakangan.

Terbayangkah engkau bertemu seorang engineer dan dialah aku pendamping hidupmu. Maka, kau akan menyaksikan bahwa aku akan sangat jarang di rumah. Aktivitasku adalah di luar sana. Karena aku menyukai petualangan. Menginginkan hal berbeda dalam setiap keadaan. Hal monoton seringkali membuatku bosan. Tapi tenanglah, aku tidak akan bosan dengan apa-apa yang menjadi passion-ku dengan apa-apa yang menjadi prinsip dan pilihan hidupku. Termasuk saat aku sudah memilih pasangan hidupku.

Terbayangkah engkau bertemu seorang engineer dan dialah aku kekasih hatimu. Maka boleh jadi kau akan menganggapku aku terlalu menyepelekan setiap masalah. Tapi bukan itu sebenarnya maksudku. Asal kau tau kompleksitas setiap masalah adalah kekal hukumnya, tapi aku hanya ingin mengajakmu untuk menghadapinya dengan menyederhanakannya. Menganggap setiap masalah bukan persoalan besar. Sehingga bahtera kita tetap tegar menghadapi setiap persoalan. Karena pada kenyataannya kita lebih besar dari setiap masalah itu sendiri.

Terbayangkah engkau bertemu seorang engineer dan dialah aku ayah dari anak-anak terhebatmu. Maka maukah kamu, untuk menjadi ibu terhebat buat anak-anakku. Mengajari mereka, mendidik mereka dan menghebatkan mereka. Banyak-banyaklah untuk beraktivitas di rumah. Gantikanku saat aku diluar sana. Menceritakan tentang ayahnya saat mengantarkan tidur mereka. Dan saat aku kembali kerumah kaupun sudah menyiapkan segalanya. Dan kau berdandan lebih cantik dari hari-hari sebelumnya dan selalu tersenyum manis menyambutku. Menghadirkan kecerian di rumah kecil kita. Dan jangan khawatir kau akan bosan hanya beraktivitas di rumah. Aku akan selalu mendukung apa-apa yang menjadi passionmu. Asal tidak melupakan tugas utamamu.

Terbayangkah engkau bertemu seorang engineer dan dialah aku sebagai pelengkap setengah dienmu. Maka kamu harus menerima kenyataan, bahwa cintaku kepadamu bukan cinta utamaku. Cintaku kepadamu tidak sama dengan cintaku kepada Tuhanku. Bahkan masih di bawah kecintaanku kepada orang tuaku dan mertuaku. Maka hormati aku sebagaimana aku menghormati (keempat) orangtuaku. Patuhi aku selama aku tetap taat kepada Tuhanku.

Dan saat bayanganmu menjadi kenyataan bahwa kau menyaksikan dirimu menjadi istri dari seorang engineer. Maukah kamu selalu mendampingiku, melengkapi ketidak sempurnaanku, hidup susah dan senang bersamaku, mengingatkanku saat lalai, membuka percakapan dalam setiap kebisuanku, menghadirkan keromantisan di setiap keadaan dan menjadi navigator handal untuk petualangan-petualangan kita sampai bahtera ini berlabuh di surga.
Parmantos

Amiin, semoga kelak jumpa di syurga.
Engineer itu mmg pekerjaan suami sy. Pekerjaannya mengharuskan abi utk pergi dari satu kota ke kota lainya. Kadang jika memang ada tawaran pekerjaan, bisa sampai ke luar negeri. Alhamdulillah sdh pernah menangani pekerjaan yg sama di negara tetangga yg bersebelahan dg pulau Batam dan jg negara yg bersebelahan dg Irian Jaya. Ehh bener gak yaa papua new guini sebelahan sama irian jaya? Hehee wah parah niy geografinya. Sebelum menikah dulu, sy pernah ditanya ttg kesanggupan utk sering ditinggal ke luar kota dan ternyata terbukti. Dua bln setelah menikah dulu suami sy dpt project di Medan. Waakkss sedih rasanya. Setelah melahirkan jg pernah ditinggal ke Bandung. Dan ini bukan waktu yg sesaat. Biasanya minimal 1 bulan. Tapi Alhamdulillah,...dari sinilah sy dpt merasakan btp merindukan seorang suami itu indah sekali rasanya, dan yg pasti klo suami sdg di luar kota jarang bertengkar dunk. Hihiii.
Ketika sy kuliah dulu, sy sedang di perjalanan Bus ke Jember dari Yogya. Sy duduk bersebelahan dg seorang mas-mas. Dari Yogya sampai Madiun ini org tdr terus. Weleeh2 deh. Namun setelah istirahat di rmh makan di madiun, baru cerita2. Waktu itu sy sdg suka kebudayaan korea jd baca buku ttg budaya korea. Mas nya tanya ttg isi buku itu n percakapan mulai beberapa topik keluar. Kemudian sy tanta ttg pekerjaanya, mas nya jawab kalau dia krj di EI Dg bangganya dia bercerita bahwa pekerjaannya membuat dia hrs keliling dari 1 negara ke negara lain. Australia, Abudhabi, Jepang, dll. Stop cerita si mas-mas ini, krn harus turun di kota Surabaya. Waktu itu sy sempat bergikir wahh enaknya kalo punya suami keliling2 dunia, hmmm seperti pekerjaan mas2 ini. Beberapa tahun kemudian, sy menikah dg suami sy yg sama-sama krj di EI. Ternyata Alloh mengijabah doa sy. Alhamdulillah. Sy sempat cerita ke abi ttg perjalanan sy di bus dlu, dpt partner perjalanan yg krj di EI, tp abi ga comment tuh, malah biasa aj. Hihiiii. Benar yaa, Alloh itu mengijabah doa dg bbrp cara. Pertama, langsung mengabulkan doa kita, kedua menangguhkanya utk dikabulkan di kemudian hari dan tidak mengabulkan doa tsb, namun mengganti doa tersebut dg yg lebih baik dimata Alloh utk hamba-Nya. MasyaAlloh...indahnya islam.







Monday, February 23, 2015

Belajar motor ahh, hehee


Alhamdulillah, Yaa Alloh terima kasih untuk setiap hela nafas yg Kau berikan. Mau cerita ttg kisah manusia niy, tp tergoda melahap kue keranjang goreng sambil liat tayangan tv, sopasti bareng abi. Jd, nonton dulu ahhhh...he3

Thursday, February 05, 2015

Oleh-oleh dari Pangandaran, Green Canyoon, Parangtritis, dan Gunung Bromo

Alhamdulillah mulai tgl 1 Januari lalu start jalan-jalan dari Jakarta ke Tasik cukup 4,5 jam sampai dirumah kakek nenek Hideo. Abi bawa mobil larinya mantab....Alhamdulillah bisa sekalian jalan ke Pangandaran, Green Canyon n Batu Karas. Wuiiihhh pemandanganya seru pisan euy. Sayang ga nginep di Pangandaran. Pengennya siy nginep tapi kemarin Abi ga bisa nginep musti kerja, ga keburu gitu. Empat hari di Tasik lanjut kembali ke Jakarta hari Minggu tgl 4 Januari. Sebetulnya masih ingin berlama-lama di Tasik. Oya, Alhamdulillah bisa silaturahim ke rumah Mas Bram, kaka kedua saya n juga ke ibu bidan Pipih, bidan yg membantu proses persalinan saya. Singkat sekali rasanya hanya 4 hari di Tasik, tapi syukurlah bisa mempertemukan ummi n bapak dg Hideo. Hari Minggu kembali ke Jakarta dan wuiihhh jalanan macet sangat mulai sebelum Gentong sampai pintu masuk tol Cileunyi. Masuk Tol jg macet sama sajo n sampai di Jakarta alhasil jam 9 malam. Kalau dijumlah yaa kira-kira 10 jamlah. Waakksss mungkin gara-gara arus mudik liburan panjang tahun baru yaa sampai macetnya weleh-weleh gini. Di Jakarta istirahat untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Boyolali. Kami coba Bus Rosalia Indah yg premium class or big top. Lumayan, enak jg. Harga tiket 265rb dari terminal Rawamangun jam 14.30. Sampai Boyolali jam 2 malam. Hideo malah bangun jadi sampai subuh main-main sama eyang putri. Hari Sabtu jemput tante Tin ke Solo, untuk silaturahim ke rmh mbah Wasik di Klaten n nyekar ke makam alm bpk. Hari masih siang jd perjalanan lanjut ke Gunung Merapi, lebih tepatnya kaki gunung Merapi. Sebetulnya nama daerahnya Selo, jalan menuju Selo sekarang ga se enak dulu. Bawa ibu n tante Tin lumayan nambah rame suasana menyusuri jalananan jelek. Sampe pasar Selo ngangetin badan jajan bakso Jawa. Lumayanlah. Besoknya acara jalan2 ke Yogya. Pertama ke Prambanan, Pantai Parang Tritis, Gembira Loka, n bermalam di Hotel Rumput resort. Hotelnya asyiikkk deh. Murah meriah tp dapetnya banyak. Hotel ini designya cantik n asri. Makanannya sehat ga ada daging. All about fresh n health. Bisa berenang bebas n sepedaan ke pesawahan. Saya sengaja searching google beberapa hari sebelum ke Yogya. Jadi pengen kesini lg. Ibu n tante Tin 1 kamar n kami bertiga 1 kamar, Manila Suite. Bener2 puas bermalam di Hotel Rumput. Next time ke sini lg ga nolak, he3. Truus truuss tanya ibu n tante tin n abi jg mereka bilang suka. Besoknya masih acara jalan2 di Yogya. Solat di Masjid Syuhada n Masjid Kampus UGM n mkan gudeg Hj Rini di Wijilan. Kembali ke Boyolali. Beberapa hari kemudian baru ke Malang, nyobain kreta Malioboro Express executive class. Murce aluas murah cekali 200rb. Jam 9 dari Solo Balapan sampai Malang jam 16.30. Dijemput Rara n Mas Fuad. Alhamdulillah

Hari Senin, baru deh perjalan Malang to Bromo yg super seru. Kami pinjam mobil Mbk Ririn, mobilnya suzuki spflash. Kecil2 tapi tenaga Ok banget. Sebetulnya Abi ngandelin GPS utk bisa sampai Bromo tapi gara2 sinyal GPS verry bad jd akhirnya kita liat petunjuk jln yg ada aj. Ternyata ke Bromo lewat Probolinggo jalannya bagus n aman dilewati. Ada dua kejadian yang membuat hati semakin merasa sangat disayang Alloh. Kami selamat. Ya. Jadi ceritanya, yang pertama. Pas tanjakan tajam n ada lubang besar mobil udah diatas tu tp ga kuat karena kalo dipaksain bakalan kena lubang n kena mesin wahh akhirnya abi mundur pelan-pelan. Yaa Alloh rasanya jantung ini mau copot. Sampai di tikungan sebelumnya barulah kita berbelok arah melewati jalan lainnya. Kemudian kejadian yang kedua, pas perbatasan desa sukapura dan cemoro lawang jarak pandang mobil hanya sampai ujung badan mobil depan, gak bisa liat depan karena kabut begitu tebalnya. Abi langsung bilang, ayo kita balik aja. What?? sudah sejauh ini?? Tapi ternyata Alloh memberikan pertolonbgan lewat seorang pemuda yang melintas jalan itu dan kami meminta bantuan pemuda tadi untuk memandu kami sampai Bromo Permai, tempat kami menginap malam harinya. Yaa Alloh kalau saja pemuda tadi tidak melintasw, mungkin kami tidak sampai Bromo karena yang kami takutkan adalah di depan jalan ternyata jurang atau bisa saja tiba-tiba mobil dari arah berlawanan datang atau kemungkinan lainnya. Alhamdulillah Yaa Alloh,...semakin dalamnya cinta-Ku pada-Mu. Jam 2 siang kami tiba di Cemoro lawang. Sayang hotel Lava Viewnya full, disewa perusahaan salah satu otomotif besar karena saya lihat banyak sekali mobil baru parkir di halaman. Jdnya kami bermalam di Bromo Permai. Lumayanlah, bisa lihat keindahan Bromo depan langsung. Sarapan pagipun bisa melihat indahnya Bromo. Bagi saya, ini kali kedua menginjak kaki ke Gunung Bromo karena sebelumnya sudah pernah di tahun 2004 ketika saya bekerja di kota Jember. Hideo Alhamdulillah ga masalah diajak ke Bromo, mungkin penyesuaian aj besoknya badan Hideo agak anget. Jam 10 cek out balik Malang. Sepanjang perjalanan kami disuguhkan lukisan alam pegunungan yang MaswyaAlloh indahnya. AC mobil pun dimatikan diganti udara segarnya pegunungan. Ehhh pas nyampe Malang, tujuan utama kita adalah makan kemudian service suzuki. Tapi kami kaget karena gak nyangka bisa ketemu sama Niken di Sederhana Padang. Heheee .... kebetulan banget bisa ketemu sepupuku yg satu ini. Mamanya Kimmi. Ok deh bu dokter sp mata, kpn2 jumpa lg yaa klo kmrn ga ketemu blm tentu kita bisa jumpa. Alhamdulillah. Oyaa di Malang kami bermalam drmh Mbk Ririn. Ada Afran jg, seumuran Hideo tp dibawahnya 3bln. Seneng banget Hideo ada temennya. Maen mandi bola depan tv, mandi bareng n makan bareng jg. Bisa silaturahmi juga ke rumah Mbk Diah, tapi swayang gak ketemu Tya. Duuhhh sebetulnya masih kangen mbk ririn n rara tp harus balik Boyolali. Tdnya masih mau ke Air terjun Tawangmangu n Sarangan tp krn Hideo batuk pilek batal jdnya. Hari Selasa 3 Februari kami kembali ke Jkt gujes gujes lg argo lawu. Ibu saya ajak ke Jakarta belum mau. Yasud kami bertiga. Semoga Ibu sehat selalu, panjang umur dan Alloh lindungi Ibu bersama orang2 yg salih dan salihah, dijauhkan dari tipu daya orang jahat, amiin. Ahhhhhh....bahagianya. Baru kali ini liburan yg bener2 lama. 1 bln penuh full of jalan2. Mulai dari Pangandaran, Green Canyoon, Parangtritis sampe Gunung Bromo. Ughhh seru euuy. Alhamdulillah Yaa Alloh. Next destination ...masih dirahasiakan, hehee. Semoga Alloh ridho passpor di lemari bisa kepake, amin. Syukurku pada-Mu tak berujung.